
Judul: Pintu Harmonika
Pengarang: Clara Ng & Icha Rahmanti
Genres: Teenlit
Penerbit: Plot Point, Maret 2013
Tebal: 307 halaman
Kilas Buku: Pintu Harmonika
Punyakah kamu surga di Bumi, tempatmu merasa bebas, terlindungi dan… begitu bahagia hanya dengan berada di situ?
Rizal, Juni, dan David menemukan surga lewat ketidaksengajaan; Buka
pintu harmonika, berjalan mengikuti sinar matahari, dan temukan surga.
Surga yang tersembunyi di belakang ruko tempat tinggal mereka.
Walau mereka berbeda usia dan tidak juga lantas bermain bersama, surga
membuat mereka menemukan bukan hanya sahabat, tetapi juga saudara dan
keluarga. Ketika surga mereka akan berakhir, semangat mempertahankannya
membawa mereka pada sebuah petualangan lewat tengah malam. Apa pula
hubungannya dengan pencitraan Rizal, masalah Juni di sekolah dan bulu
hitam misterius yang berpendar cantik temuan David serta suara-suara
misterius di atap rukonya? (goodreads)
Saya baru saja menyelesaikan membaca cerita ini. Yakni tentang tiga anak
sekolah yang berbeda usia, namun tinggal dalam lingkungan yang sama dan
punya keinginan yang sama; ketenangan dan ketentraman. Itulah awal
mereka bertemu dan itulah yang menjadi asal usul surga, sepetak lahan
sengketa yang menjadi suaka mereka.
Ada beberapa hal yang ingin saya paparkan disini.
1. Judul
Seperti yang kita tahu bersama, judul dari novel ini adalah Pintu
Harmonika, dengan subjudul "dijual cepat surga!". Sebagai pembaca yang
tidak teliti, saya agak kebingungan menghubungkan judul dengan cerita.
Apa hubungannya harmonika, pintu, dan surga?? Padahal kalau saya jeli,
pintu harmonika sudah disebut dalam sinopsis, plus, ada gambar tiga
pintu ruko pada sampul buku. Yang saya tidak habis pikir, saya tidak
bisa menebak bahwa pintu harmonika adalah pintu-pintu ruko.
Baiklah, mungkin saya kurang bisa menangkap makna tersirat. Namun jika
mau mengambil hikmah, pembaca awam seperti saya mungkin juga tidak bisa
menangkap keterkaitan antara judul dengan cerita. Pembaca awam akan
bertanya-tanya, mana sih pintu harmonikanya? Atau, apa sih yang dimaksud
pintu harmonika disini? Padahal judulnya sudah menarik lho. Sayang
banget keterkaitannya dengan cerita kurang ditonjolkan. :( Penjelasan
soal pintu harmonika di awal cerita mungkin dapat memberi schemata pada pembaca.
2. Karakter
Saya senang pada karakter yang ada dalam cerita ini. Tapi yang paling
saya suka adalah karakter Rizal dan bapaknya. Gaya Rizal yang suka
ngeblog plus narsis membuat saya cengar cengir sendiri. Bapaknya juga
nggak kalah kocak. Sementara untuk Juni dan David, saya juga menyukainya
meski tidak seperti Rizal dan bapaknya yang menjadi favorit saya.
3. Gaya Cerita
Rizal: Ia punya gaya cerita yang sok narsis, suka pamer, dan gaya
blogger banget. Meski begitu, saya tetap suka gayanya. Mungkin karena
memang saya pribadi adalah blogger. Dan kebanyakan blogger punya sifat
yang mirip-mirip kayak Rizal begitu, suka narsis, curcol gak jelas,
pamer, dll haha. ini no offense yaa :D
Juni: Dari gaya cerita sudah ketahuan kalau Juni punya banyak masalah
yang ia simpan sendiri. Akibatnya ia tertekan. Gaya penceritaannya
serius.
David: Saya agak kecewa dengan gaya penceritaan David yang menurut
anggapan saya pada awalnya memiliki gaya yang lucu khas anak kecil. Tapi
ternyata tidak seperti yang saya duga. David begitu dewasa dan tumbuh
menjadi seorang anak kecil yang tidak hanya sok tahu namun juga detil
dan penuh analisis.
Dari karakter dan gaya penceritaan tiga tokoh yang berbeda sudah bisa
ditebak kalau pembaca akan membaca cerita dari POV yang berbeda juga.
Sulit disangka bahwa ending yang diluar dugaan akan ditemukan para
pembaca dari novel yang satu ini.
Kesimpulannya novel ini cukup enak dibaca dan sangat menggambarkan
remaja / anak-anak (untuk sudut David). Sayangnya saya masih kurang sreg
dengan judul Pintu Harmonika. Ah andai ada penjelasan tentang apa yang
dimaksud dengan Pintu Harmonika di awal cerita.
Source :
http://buku.dibaca.in/2014/06/kilas-buku-pintu-harmonika.html